Melahirkan Normal : Inilah Beberapa Tips Persalinan Normal Yang Harus Anda Ketahui

Melahirkan Normal – Pada kenyataanya setelah menikah, biasanya pengantin baru sangat mendambakan memiliki buah hati. Dengan harapan, Adanya buah hati pada sebuat keluarga dapat menambah keceriaan dan keramain dalam rumah tangga. Namun tidak semua keluarga langsung mendapatkan apa yang di inginkanya. Maka oleh sebab itu bagi yang sudah memiliki buah hati, agar lebih banyak bersyukur kembali.

Kemudian bagi sebagian pasangan baru, saat sang istri mulai mengandung maka mulai timbul pertanyaan dan ketakukan apakah nantinya bisa melakukan persalinan secara normal atau harus melahirkan dengan operasi sesar. Yang dimana operasi sesar ini selain menelan banyak biaya juga dapat membuat sang ibu merasakan dampat sakit dalam waktu kurun waktu yang cukup lama.

Maka oleh sebab itu kita perlu mengenal perbedaan mengenai persalinan atau melahirkan dengan cara normal dan bagaimana tips agar sang ibu dapat melahirkan dengan persalinan normal.

Apa itu Persanilan Normal ?

Proses melahirkan normal adalah serangkaian proses ibu hamil yang ketika hendak melahirkan akan mengeluarkan janin yang telah dikandung selama kurun waktu 40 minggu di dalam rahimnya melalui lubang vagina. Bukan melalui perut seperti yang terjadi pada proses cesar.

Maka itu oleh sebab itu, fase akhir memasuki masa akhir kehamilan(trimester ketiga), para dokter kandungan menyarankan ibu hamil untuk lebih berhati-hati dan peka dengan tanda-tanda kelahiran.

Adapun tanda-tanda melahirkan normal yang dimiliki oleh setiap wanita sangat bervariasi antara satu dan lainnya. Namun tanda-tana berikut ini sering terjadi ketika sang ibu mau melahirkan:

  • Posisi janin di dalam rahim berubah posisi. Dari posisi awal dari yang tadinya berada di atas dan kaki di bawah menjadi sebaliknya.
  • Terjadi pembukaan pada leher rahim (serviks).
  • Terjadi peristiwa pecahnya ketuban.
  • Sang Ibu juga biasanya merasakan kontraksi melahirkan.

Perubahan posisi bayi ini membuat sang ibu calon bayi dapat lebih mudah menerapkan teknik pernapasan saat melahirkan.

Dilansir dari laman American Pregnancy, san ibu akan mengalami sakit atau ketidaknyamanan pada area sekitar punggung, kemudian perut bagian bawah, ada tekanan pada panggul.

Hal ini berbeda dengan kontraksi persalinan palsu, kontraksi persalinan yang sesungguhnya tidak akan hilang ketika sang ibu berganti posisi, bersantai, atau bahkan berjalan-jalan serta aktifitas lainnya.

Persiapan Ibu Hamil Menjelang Melahirkan Normal

Untuk menyambut kelahiran sang bayi, berikut ini beberapa langkah yang dapat ditempuh agar proses kelahiran lancar:

  1. Mencoba mencari dokter kandungan dan dokter anak yang tepat. supaya sang ibu mendapatkan rasa nyaman saat akan melahirkan.
  2. Sang ibu memulai mempelajari proses melahirkan normal sejak awal kehamilan. Bisa dengan mengikuti beberapa kegiatan seperti tahapan melahirkan, tanda-tanda persalinan, teknik bernapas dan mengenjan dan strategi menajemen rasa nyeri saat proses persalinan.
  3.  Berolahraga seperti pemanasan otot, jalan kaki, jogging, squat, atau sepeda statis dilakukan secara rutin agar dapat memperkuat napas dan kelenturan otot panggul saat melahirkan.
  4. Membeli kebutuhan bayi seperti baju dan popok perlu dipersiapkan saat melahirkan jangan sampai berlebihan.

Tanda-tanda Melahirkan Normal

Jika sang Ibu sering melakukan pemeriksaan ke Dokter kandungan, maka dokter akan memberi informasi seputar tanggal kelahiran ini, namun tanggal ini dapat maju atau mundur sekitar 2 minggu. Oleh sebab itu, penting bagi sang ibu agar mengenal tanda-tanda yang dirasakan ketika janin sudah akan lahir atau saat menunggu waktu persalinan:

  • Kepala janin mulai turun ke rongga panggul. Hal ini membuat napas ibu lebih ringan dikarenakan tekanan dari janin terhadap diafragma berkurang. Selain itu, keinginan untuk berkemih akan meningkat akibat kandung kemih yang tertekan.  
  • Keluar lendir yang mengandung darah dari vaginaLendir ini dihasilkan oleh serviks dan berfungsi melindungi janin dari infeksi. Lendir yang keluar tersebut merupakan tanda serviks sudah mulai membuka.
  • Nyeri punggung. Nyeri tumpul pada bagian punggung bawah yang hilang timbul, bisa muncul kembali bersama kontraksi atau muncul sendiri.
  • Kontraksi. Kontraksi otot rahim biasanya dirasakan sang ibu secara berkala setiap 10 menit. Ini menandakan waktu melahirkan sudah dekat.
  • Pecah ketuban. Jangan dibayangkan pecah ketuban seperti air yang mengalir deras dari vagina, namun seperti buang air kecil namun tidak dapat ditahan oleh ibu. Air ketuban yang keluar menandakan selaput yang melindungi janin sudah robek, sehingga janin harus dilahirkan dalam waktu 24 jam.

Proses Melahirkan Normal

Disebut juga dengan kala 2, yaitu ketika serviks sudah terbuka sempurna. Kontraksi yang dirasakan akan sedikit berbeda, yaitu berjalan sekitar 60-90 detik dan mereda setiap 2-5 menit. Secara normal, bayi akan terdorong dalam setiap kontraksi, namun jika kontraksi berkurang atau tidak membuat janin turun, dokter kandungan akan menyarankan ibu untuk melakukan perubahan posisi tidur, seperti miring ke kanan atau kiri. Bila tidak berhasil, dokter dapat memberikan obat-obatan yang memicu kontraksi. Saat kontraksi muncul, proses turunnya janin juga dibantu oleh tenaga mengejan dari ibu.

Selama kontraksi dan mengejan, kepala bayi akan mulai terlihat dari vagina yang terus melebar (crowning). Saat hal ini terjadi, ibu akan merasakan rasa nyeri seperti terbakar pada jalan lahir. Dokter akan meminta ibu untuk tidak lagi mengejan, agar bayi dapat keluar secara perlahan. Hal ini juga dilakukan untuk menghindari robekan vagina dan perineum, yaitu daerah antara vagina dengan dubur (anus). Bila diperlukan, untuk menghindari robekan perineum atau untuk mempercepat proses persalinan, tindakan episiotomi akan dilakukan, yaitu dengan memotong sebagian kecil dari perineum kemudian akan dijahit kembali setelah bayi sudah keluar. Tindakan ini didahului dengan memberikan suntikan bius lokal.

Saat kepala bayi sudah keluar dengan sempurna, ibu dianjurkan untuk mengejan kembali untuk mengeluarkan seluruh badan bayi. Setelah bayi keluar dan dianggap aman, yaitu ditandai dengan tangisan yang kuat, bayi akan diberikan kepada ibu agar dilakukan inisiasi menyusui dini (IMD) sehingga tercipta hubungan yang kuat antara ibu dengan bayi. Kemudian tali pusat akan dipotong dan bayi akan dibersihkan serta dibaluti dengan kain.

Setelah bayi dilahirkan, masih ada perjuangan untuk ibu, yaitu mengeluarkan ari-ari (plasenta). Masa ini disebut kala 3 dalam persalinan. Dalam fase ini, kontraksi masih akan terjadi untuk melepas plasenta dari rahim dan mengeluarkannya. Waktu yang diperlukan umumnya tidak lama, yaitu 5-30 menit. Setelah memastikan seluruh jaringan plasenta telar keluar semua, dokter kandungan akan memberikan obat oksitosin untuk mempertahan kontraksi rahim, hal ini bertujuan untuk meminimalkan perdarahan.

Waktu yang diperlukan untuk proses melahirkan normal dari kala 1 hingga kala 3 adalah sekitar 12-14 jam. Ibu yang sudah pernah melahirkan normal sebelumnya umumnya memerlukan waktu yang lebih singkat.

Setelah Melahirkan Normal

Pada kejadian umumnya, setelah ibu melahirkan dengan persalinan normal, maka ibu akan diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah 24 atau 48 jam dari proses melahirkan. Tujuan dari perawatan yang berlokasi di rumah sakit ini adalah untuk memantau kondisi ibu, serta memastikan tidak ada masalah seperti komplikasi yang terjadi.

Ini adalah beberapa perubahan yang terjadi pada ibu setelah proses melahirkan normal, antara lain

  • Mengompol. Ibu dapat mengompol mendadak saat tertawa atau batuk karena otot panggul yang dimilikinya lemah.
  • Timbul wasir. Wasir sangat umum terjadi setelah persalinan, namun akan hilang dalam beberapa hari setelah pasca melahirkan.
  • Keluar lochia. Lochia merupakan bentuk perdarahan normal yang terjadi setelah persalinan dan berlangsung dalam kurun waktu beberapa minggu tertentu.
  • Mengeluarkan kolostrum dan ASI. ASI dapat keluar pada hari ketiga atau keempat yang dirasakan dengan payudara yang kencang dan sensitif terhadap sentuhan. Sebelum ASI keluar, payudara ibu akan menghasilkan kolostrum, yaitu cairan kuning yang keluar dari payudara sebelum  ASI.
  • Perut menggelambir. Setelah melahirkan normal, perut ibu masih menggelambir akibat otot yang meregang setelah menjalani kehamilan selama 9 bulan lebih. Selain itu perut kulit mungkin juga akan terlihat sedikit mengendur. Bentuk perut akan kembali normal secara bertahap jadi jangan khawatir asal tetap menerapkan diet dengan gizi yang seimbang dan melakukan olahraga.

Bila sang ibu mengalami perdarahan hebat atau gumpalan darah dari vagina, demam, pusing, berdebar-debar, dan gangguan penglihatan, segera informasikan hal ini kepada dokter tempat Anda berkonsultasi.  Sedangkan untuk aktivitas seksual, tidak ada yang bisa memastikan waktu yang tepat untuk memulainya kembali. Namun sebaiknya menunggu lochia berhenti, biasanya 6 minggu pasca melahirkan normal.

Melahirkan Normal Pasca Operasi Caesar

Melahirkan normal setelah operasi caesar (VBAC) yaitu persalinan yang dilakukan melalui vagina, setelah pada kehamilan sebelumnya proses persalinan dilakukan melalui operasi caesar. Sekitar 40% wanita melakukan hal ini, dengan hasil yang cukup memuaskan.

Namun perlu diketahui, 1 dari 200 wanita yang melakukan ini berisiko menimbulkan komplikasi yang cukup berbahaya, yaitu dapat menyebabkan robeknya rahim. Sebelum memutuskan melakukan hal ini, pastikan bahwa sang ibu baru pertama kali atau sekali saja melakukan operasi caesar dan tidak diperkenankan melakukan induksi saat proses persalinan selanjutnya, karena meningkatkan risiko robeknya rahim.

Maka menjadi penting untuk  mendiskusikan hal ini dengan dokter ahli kandungan terkait manfaat dan risiko yang akan ditimbulkan jika melahirkan normal pasca operasi caesar.

Tips Agar Mendapatkan Pesanilan Normal

Berdasarkan pengalaman dari nara sumber kami, berikut beberapa tips atau ikhtiar yang dapat dilakukan oleh sang ibu dengan support dari keluarga.

  1. 3 Bulan Pertama harus nutrisi ibu hami dan janin harus terjaga sebab usia ini sang ibu rawan keguguran. Maka jika sudah flek harus bedrest.
  2. Usia Dibawah 7 bulan pada kandungan maka tidak di harus mengkonsumsi minyak zaitun.
  3. Masuk Usia 8-9 Bulan pertabanyak minum madu untuk persiapan stamina operasi cesar. Dikarenakan kehabisan tenaga ibu hamil. Boleh juga untuk meminum minyak zaitun.
  4. Memasuki usia kandungan 9 bulan lakukan pijat dibawah mata kaki ibu hamil. Insyallah khasiat akan mempermudah ketika persalinan.

Pengalaman pribadi yang berkonsultasi dengna seseorang yang ahli pengobatan dan terpercaya. Dengan melakukan beberapa tips diatas kini kami sudah mengalami 6 kali persalinan dan semuanya normal.

Bagi Anda yang sudah dikaruniai anak maka hal selanjutnya untuk memikirkan acara Aqiqah sesuai syariat. Namun sebelum itu silahkan membaca menu aqiqah rekomendasi dan enak dari Akbar Aqiqah.

Sumber : https://www.alodokter.com/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Masakan ENAK & Pantang Terlambat