Cara Mendidik Anak Sejak Masih dalam Perut Ibunya

Cara Mendidik Anak Sejak Masih dalam Perut Ibunya

Islam memberikan perhatian yang besar terhadap pendidikan anak. Banyak ayat Al-Quran maupun hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam yang menyebutkan tentang hal tersebut.  Di antara contohnya adalah firman Allah Ta’ala :

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا

“Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk melaksanakan sholat dan bersabarlah atasnya” (Surah Thaha : 123).

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :

مُرُوا أولادكم بالصلاة وهم أبناء سبع سنين، واضربوهم عليها وهم أبناء عَشْر، وفرقوا بينهم في المضاجع

“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan sholat ketika mereka berusia tujuh tahun, pukullah mereka jika meninggalkan sholat ketika berusia sepuluh tahun, dan pisahkanlah mereka di tempat-tempat tidur mereka.” (Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud, dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani Rahimahullah dalam Irwaul Gholil [1/266]).

Selain dari ayat dan hadits di atas, masih banyak lagi dalil-dalil yang menunjukkan pentingnya pendidikan anak di dalam islam.

Bagaimana Mendidik Anak Sejak dalam Kandungan Ibunya?

Pendidikan anak di dalam islam sudah dimulai sejak anak masih berupa janin di dalam kandungan ibunya. Tentunya cara mendidiknya berbeda dari cara mendidik anak ketika sudah lahir. Meskipun tentunya ada juga beberapa hal yang sama.

Secara umum, mendidik anak sejak masih dalam kandungan ibunya erat kaitannya dengan kondisi ibu itu sendiri. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan disebutkan ulasannya secara detail :

1. Menjaga Diri dari Makanan dan Minuman yang Haram

Jika orang tua ingin agar anaknya nanti tumbuh dalam keadaan baik, wajib baginya untuk menjaga diri dari makanan dan minuman yang haram. Tentunya, kewajiban menjaga dari hal-hal tersebut memang merupakan perintah islam, terlepas dari memiliki anak atau tidak. Sebab, Allah Ta’ala berfirman :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُلُواْ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُواْ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari hal-hal baik yang diberikan rezki kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah jika kalian hanya beribadah kepada-Nya.” (Surah Al-Baqarah : 172).

Meskipun tidak bersifat mutlak, jika anak sering diberikan makan dan minuman yang haram atau dari hasil yang haram, akan memberikan pengaruh pada akhlak dan perilakunya. Banyak fakta yang menunjukkan hal tersebut.

2. Menjaga Diri dari Maksiat

Sebagaimana wajibnya orang tua menjaga diri dari makanan dan minuman yang haram, wajib juga untuk menjaga diri dari berbagai dosa dan maksiat. Selain karena dosa dan maksiat merupakan hal yang diharamkan oleh Allah Ta’ala, pengaruh dosa dan maksiat yang dilakukan orang tua juga bisa menimpa anak.

Oleh karena itu, jika orang tua ingin anak-anak mereka senantiasa dijaga oleh Allah Ta’ala, hendaknya mereka terlebih dahulu menjaga syariat Allah serta mewujudkan ketakwaan dan kesholehan pada diri-diri mereka.

Al-Imam Ibnu Katsir Rahimahullah di dalam tafsirnya berkata tentang ayat ini :

وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنزٌ لَّهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَن يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنزَهُمَا رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ

“Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu…” (Surah Al-Kahfi : 82).

فيه دليل على أن الرجل الصالح يحفظ في ذريته، وتشمل بركة عبادته لهم في الدنيا والآخرة

“Di dalamnya terdapat dalil bahwa seseorang yang sholeh akan menjaga keluarganya, dan keberkahan ibadahnya akan melingkupi keluarganya di dunia dan akhirat…” (Lihat : http://quran.ksu.edu.sa/tafseer/katheer/sura18-aya82.html).

Selain dari kedua bentuk pendidikan di atas, orang tua terutama ibu sebaiknya sering-sering mendengarkan lantunan Al-Quran untuk janin yang dikandungnya. Sebab, lantunan Al-Quran tersebut akan memberikan pengaruh terhadap kondisi janin, di samping mengasah kecerdasannya secara tidak langsung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Masakan ENAK & Pantang Terlambat